Perbedaan Bisnis Online dan Offline
Dunia bisnis saat ini bisa dibilang terbagi menjadi dua kubu besar.
Kubu pertama adalah kubu bisnis modern.
Menggunakan internet sebagai senjata utama mereka. Bisnis ini biasa disebut bisnis online.
Lalu, kelompok lainnya adalah bisnis yang masih menggunakan cara lama atau konvensional. Bisnis ini sama sekali tidak menggunakan internet sebagai salah satu bagian dari sistem bisnisnya. Mereka benar-benar menggunakan cara lama tanpa ada bantuan internet.
Lalu dari dua jenis bisnis ini mana yang lebih unggul?
Kemudahan
Salah satu keunggulan yang ditawarkan bisnis online adalah kemudahan, atau mungkin lebih tepatnya kepraktisan dalam bertransaksi. Pembeli tidak perlu pergi keluar rumah atau langsung menuju ke toko tempat dijualnya produk yang mereka ingin beli.
Mereka hanya perlu mengaksesnya melalui gadget (PC, Notebook atau Smartphone) untuk membeli produk yang mereka inginkan. Dan, setelah itu produk akan langsung diantarkan ke rumah.

salah satu contoh toko online www.waroengeza.com
Berbeda dengan bisnis offline. Pembeli harus datang ke toko dan membeli dari sana. Tapi, dari sisi pembayaran, saat ini bisa dibilang bisnis offline dan online tidak terlalu berbeda.
Bila dulu, bisnis online hanya bisa membayar dengan cara atau sistem pembayaran online, seperti kartu kredit, sekarang pembeli juga dapat membayar dengan uang tunai, melalui fitur Cash on Delivery.
Bisnis konvensional pun begitu.
Sudah umum dijumpai toko yang menerima pembayaran kartu kredit. Tapi, bila kita benar-benar mengelompokkan bisnis yang murni offline, artinya tidak ada sistem online didalamnya, seperti kartu kredit, kartu debit dan sejenisnya, maka bisnis tradisional yang akan muncul disini.
Jangkauan Pasar
Jelas, jangkauan pasar bisnis online lebih besar daripada bisnis offline.
Memang, bisnis offline masih bisa menjangkau pasar yang lebih luas yang sama dengan bisnis online. Tapi, biaya dan waktu yang dibutuhkan untuk hal itu lebih mahal dan lama.
Dengan bisnis online, pemilik bisnis mungkin hanya perlu waktu beberapa bulan, hingga iklan online mereka menjangkau lebih banyak orang. Sedangkan bisnis offline, memerlukan waktu lebih lama.
Mereka perlu memasang iklan di berbagai media.
Lalu, untuk mempermudah pembeli membeli produk mereka, mereka juga perlu membuka cabang di area lain yang tentunya membutuhkan dana lebih banyak.
Bisnis online tidak membutuhkan biaya banyak bahkan dapat dilakukan secara gratis, melalui media sosial atau sejenisnya. Hasil dari pemasaran ini juga lebih mudah diketahui melalui cara online.
Jadi, saat dirasa tidak berhasil, pemilik bisnis online dapat langsung mengubah strategi pemasaran atau iklan mereka dengan cepat agar mampu menjaring pembeli lebih efektif.
Memang dari segi biaya, untuk iklan lebih murah. Tapi, bisnis online juga akan butuh biaya lebih besar untuk kebutuhan pengiriman barang ke rumah pembeli. Pemilik bisnis online perlu bekerja sama dengan jasa pengiriman dan ini biasanya membutuhkan biaya yang besar.
Produk
Produk yang ditawarkan dua jenis bisnis ini pada dasarnya sama.
Keduanya menawarkan produk fisik, seperti baju, produk elektronik dan sejenisnya.
Tapi, yang membedakannya adalah bagaimana menampilkan produk yang dijual.
Bisnis offline menampilkannya di toko mereka, sehingga pembeli dapat melihat secara langsung produk yang mereka ingin beli. Sedangkan bisnis online yang menampilkan gambar.
Disinilah, dibutuhkan pengendalian kualitas produk yang sangat ketat agar pembeli tidak merasa kecewa karena produk yang mereka beli tidak sama dengan apa yang mereka lihat.
Ditambah lagi, bisnis online juga dapat menjual produk digital, seperti software atau e-book. Bisa anda lihat di sini : https://www.bisniseka.com/superaffiliasi/
Semua pilihan ada di tangan anda…
Apakah mau berbisnis online ataukah berbisnis offline?
Pingback: Adakah Bisnis Yang Low Risk Tapi High Return? | Bisnis Internet